BONEK TAK MUNGKIN TELANJANG DADA
[ Senin, 01 Maret 2010 ]
BANYAK perempuan yang enggan hadir di Gelora 10 Nopember untuk menyaksikan Persebaya Surabaya bertanding. Perasaan risi berada di antara massa yang didominasi laki-laki menjadi salah satu alasannya. Apalagi, pertandingan sepak bola masih menjadi olahraga rawan rusuh di negeri ini.
Tapi, bukan berarti stadion nihil dari kaum hawa. Lihat saja laga Persebaya kontra Persijap pada 24 Februari lalu. Di antara puluhan ribu suporter pria, terselip beberapa cewek manis. Salah seorang di antaranya Devina Ferling. Memakai jilbab, dia tampak pede di antara suporter pria yang telanjang dada.
Di laga itu, suporter Persebaya memang sedang menjalani hukuman tidak boleh beratribut. Penonton yang telanjur berpakaian hijau harus bertelanjang dada ketika memasuki stadion. ''Tapi, kalau saya nggak mungkin ikut telanjang dada,'' kata Ferling.
Ferling merupakan suporter yang tanggap informasi. Sebelum ke stadion, dia mengantisipasi dengan tidak beratribut Persebaya.
Gadis kelahiran 1993 tersebut menyatakan mengenal Persebaya saat SD. Ketika itu, dia kerap diajak menonton pertandingan sepak bola oleh ayahnya. Awalnya kenal, lantas menjadi kebiasaan, dan sekarang jatuh cinta. Ketika SMA, Ferling sudah berani menonton sendiri. ''Tidak ada masalah. Memang ada yang sedikit menggoda, tapi tidak sampai kurang ajar,'' jelas gadis yang tergabung di Yayasan Suporter Surabaya (YSS) itu.
Lama-kelamaan, dia kenal dengan suporter pria lain. Ferling merasa nyaman menjadi minoritas karena merasa terlindungi. Dia pun tak segan mendukung tim kebanggaannya hingga pertandingan away ke luar kota.
Seperti saat Green Force menantang tuan rumah Persib Bandung (24/2). Ferling bertolak ke Bandung tiga hari sebelum laga dan menginap di salah satu hotel di sana. ''Selain menginap di hotel, teman-teman cewek lain menginap di rumah anak-anak Viking (pendukung Persib) karena sudah saling kenal,'' tuturnya.
Ferling mengakui jumlah suporter cewek di Indonesia masih minim. Karena itu, dia ingin komunitas suporter cewek terus berkembang. Ferling pun membentuk Bonek Girls Suroboyo (BGS) pada November 2008. Mereka berada di bawah naungan YSS.
BGS kini memiliki anggota 30 orang. ''Penyebarannya cuma dari mulut ke mulut. Kebanyakan anggotanya anak-anak SMA. Jadi, sering dikesampingkan untuk kesibukan sekolah,'' ungkapnya. (uan/ca)
sumber JAWAPOS SPORTIVO
BONEX-PUNKY community
Tapi, bukan berarti stadion nihil dari kaum hawa. Lihat saja laga Persebaya kontra Persijap pada 24 Februari lalu. Di antara puluhan ribu suporter pria, terselip beberapa cewek manis. Salah seorang di antaranya Devina Ferling. Memakai jilbab, dia tampak pede di antara suporter pria yang telanjang dada.
Di laga itu, suporter Persebaya memang sedang menjalani hukuman tidak boleh beratribut. Penonton yang telanjur berpakaian hijau harus bertelanjang dada ketika memasuki stadion. ''Tapi, kalau saya nggak mungkin ikut telanjang dada,'' kata Ferling.
Ferling merupakan suporter yang tanggap informasi. Sebelum ke stadion, dia mengantisipasi dengan tidak beratribut Persebaya.
Gadis kelahiran 1993 tersebut menyatakan mengenal Persebaya saat SD. Ketika itu, dia kerap diajak menonton pertandingan sepak bola oleh ayahnya. Awalnya kenal, lantas menjadi kebiasaan, dan sekarang jatuh cinta. Ketika SMA, Ferling sudah berani menonton sendiri. ''Tidak ada masalah. Memang ada yang sedikit menggoda, tapi tidak sampai kurang ajar,'' jelas gadis yang tergabung di Yayasan Suporter Surabaya (YSS) itu.
Lama-kelamaan, dia kenal dengan suporter pria lain. Ferling merasa nyaman menjadi minoritas karena merasa terlindungi. Dia pun tak segan mendukung tim kebanggaannya hingga pertandingan away ke luar kota.
Seperti saat Green Force menantang tuan rumah Persib Bandung (24/2). Ferling bertolak ke Bandung tiga hari sebelum laga dan menginap di salah satu hotel di sana. ''Selain menginap di hotel, teman-teman cewek lain menginap di rumah anak-anak Viking (pendukung Persib) karena sudah saling kenal,'' tuturnya.
Ferling mengakui jumlah suporter cewek di Indonesia masih minim. Karena itu, dia ingin komunitas suporter cewek terus berkembang. Ferling pun membentuk Bonek Girls Suroboyo (BGS) pada November 2008. Mereka berada di bawah naungan YSS.
BGS kini memiliki anggota 30 orang. ''Penyebarannya cuma dari mulut ke mulut. Kebanyakan anggotanya anak-anak SMA. Jadi, sering dikesampingkan untuk kesibukan sekolah,'' ungkapnya. (uan/ca)
sumber JAWAPOS SPORTIVO
BONEX-PUNKY community
0 komentar:
Posting Komentar