Sabtu, 30 Januari 2010

PSSI GOBLOK

Persebaya Surabaya tidak begitu saja menerima sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin (komdis) PSSI. Klub berjuluk Green Force itu menyiapkan langkah perlawanan.

''Itu adalah putusan yang ngawur dan tidak berdasar. Untuk itu, kami melayangkan upaya hukum banding. Mana ada putusan diberikan kepada kasus yang sama untuk yang kedua,'' kata Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar di mes Persebaya kemarin (29/1).

Menurut Saleh, sanksi itu sangat merugikan Persebaya. Salah satu keputusan komdis yang memukul hati Persebaya adalah hukuman satu kali pertandingan kandang tanpa penonton dan didenda Rp 30 juta. Hal itu seiring insiden pelemparan terhadap bus Arema Malang sebelum laga di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, 16 Januari lalu.

''Ini benar-benar ngawur. Wong pengurus Arema sendiri bilang bahwa mereka tidak membawa kendaraan saat laga itu. Lalu, alasan apa kami divonis bersalah karena ada kaca mobil yang pecah,'' ungkap Saleh.

Saleh menegaskan bahwa Persebaya sudah berupaya maksimal mengawal pertandingan melawan Arema yang dikhawatirkan bakal rusuh. ''Kurang apa coba? Kami sudah menggerakan 3.000 personel. Buktinya, pertandingan berlangsung aman. Itu adalah wujud tanggung jawab kami terhadap pertandingan,'' terangnya.

Bukan hanya itu, Saleh juga kesal atas vonis komdis terkait ulah yang dilakukan Bonek pada laga melawan Persib Bandung di Stadion Jalak Harupat Sabtu lalu (23/1). Pada laga itu, ribuan Bonek masuk stadion meski sebelumnya komdis menjatuhkan hukuman larangan mendampingi Persebaya di laga away selama dua tahun.

Menurut Saleh, Persebaya tidak bertanggung jawab terkait kejadian tersebut. ''Perlu diingat, kami tidak pernah mengirimkan suporter dalam pertandingan itu. Bukan hanya itu. Sampai saat ini, Persebaya belum pernah membentuk organisasi resmi untuk para suporter,'' ujar dia.

Karena itu, Saleh menyatakan bahwa Persebaya akan mengundang semua elemen yang terkait vonis tersbut. ''Kami sudah melayangkan undangan kepada PSSI, BLI, dan komdis untuk menyelesaikan masalah ini pada Minggu nanti (31/1),'' urainya. ''Komdis bisa saja datang kalau mereka berani. Tapi, jangan sampai ada suporter Persebaya yang mengetahui tempat mereka menginap, bisa bahaya,'' ujar Saleh kesal.

Sementara itu, PSSI akhirnya membentuk tim khusus untuk mengusut perilaku anarkis Bonek dalam perjalanan dari Surabaya menuju ke Bandung lalu. Tim tersebut telah mengumpulkan data dari empat kota, yaitu Bandung, Jogjakarta, Solo, dan Surabaya.

''Kota-kota itu dipilih karena mewakili jalur perjalanan Bonek. Setelah data terkumpul, akan kami kaji dan kesimpulannya bakal kami sampaikan kepada Exco PSSI," ujar M. Zein, wakil ketua tim investigasi perilaku suporter Persebaya, kemarin (29/1).

Tim tersebut diberi waktu selama dua minggu untuk bekerja. Tim itu dipimpin Rusdi Taher dengan anggota, antara lain, Mafirion, Rafli Razak, dan Azhar Suryobroto. (dik/vem/ca)
sumber jawa pos sportivo 300110

BONEX-PUNKY community

0 komentar:


  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP